16/02/17

Seorang Penghafal Qur'an

Setiap orang pasti punya sebuah harapan dan cita-cita. Begitu pula dengan saya, ketika pertama kalinya saya tahu bahwa al qur'an bisa dihafal, sejak saat itulah saya berkeinginan menjadi salah satu dari para penghafal qur'an itu. Dan sebelum saya melanjutkan kisah ini lebih panjang, saya ingin anda yang berkunjung ke blog saya dan tengah membaca kisah tahfidz ini untuk meng-aamiin-kan saya agar menjadi seorang penghafal qur'an yang diberkahi oleh Allah. Allahumma aamiin.
Saat saya belajar al qur'an melalui ejaan dan pelafalan huruf arab ketika berusia 4 tahun. Saya masih belum mengerti untuk apa saya mempelajari huruf-huruf tersebut. Berjalannya waktu ketika kemampuan belajar saya meningkat hingga masuk pada tahap belajar membaca al qur'an (tidak sekedar huruf arab lagi). Saya mulai paham tujuan dari pelajaran sebelumnya. Lalu, setelah saya mengkhatamkan pelajaran membaca al qur'an, lagi-lagi saya bingung apa yang harus saya lakukan setelah ini? Saat itu saya berusia 12 tahun. Belum ada jawaban saat itu. Lalu saat 'idul fitri, ketika keluarga besar dari ibu saya rahimahullah berkumpul saya mengetahui bahwa ada salah satu dari saudara sepupu saya yang menuntut ilmu di pesantren (sebutan untuk majelis ilmu di indonesia) tempat orang-orang mempelajari agama. Saya tertarik untuk belajar di sana juga. Diutarakanlah niat tersebut pada orangtua saya, yang alhamdulillah disambut dengan baik. Setahun berikutnya ketika usia saya 13 tahun dan telah lulus sekolah dasar, orangtua saya pun mengantarkan saya ke sebuah pesantren yang cukup jauh dari kampung saya. Dengan semangat dan penuh sukacita orangtua dan keluarga menyiapkan segala keperluan saya selama menuntut ilmu nantinya. Saya sangat bahagia.

Di tahun pertama saya belajar, pesantren mengadakan suatu program tahunan yakni menghafal juz terakhir dari al qur'an. Sejak saat itulah saya tahu keistimewaan dari al quran dan orang yang menghafalkannya. Dengan penuh semangat saya mulai menghafalkannya hingga selesai juz 30 seperti teman-teman saya lainnya. Saya kira itu adalah akhir dari perjuangan saya. Tapi ternyata itu adalah awal dari sebuah perjalanan dan perjuangan menjuju kemuliaan...

-Bersambung-



Tidak ada komentar:

Posting Komentar